Jaga Demokrasi tanpa Anarki: Seruan Moral dari FPPI untuk Pemuda

Jakarta – Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Sari Wijaya, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengawal demokrasi dengan sikap kritis tanpa terjebak pada aksi anarkis yang justru merusak esensi perjuangan.

Menurutnya, demokrasi sejatinya adalah ruang aspirasi damai yang harus diisi dengan strategi, konsolidasi, dan solidaritas yang kuat di kalangan masyarakat sipil.

“Kadang kita terlalu fokus pada keributan, padahal yang terpenting adalah memahami apa yang sedang diperjuangkan. Kalau hanya melihat aksi sebagai anarkis tanpa melihat substansinya, maka hilanglah solidaritas dan semangat membangun ekosistem masyarakat sipil yang sehat,” ujar Sari.

Ia menambahkan, keadilan hanya dapat tercapai jika kritik masyarakat didengar dengan baik oleh negara. Karena itu, ruang partisipasi publik harus dibuka selebar-lebarnya agar aspirasi rakyat tidak tersumbat.

“Kalau kritik didengar dan dicerna dengan baik oleh legislatif, yudikatif, maupun eksekutif, rakyat tentu tidak ingin aksi berujung panas-panasan atau benturan di jalan. Kita semua ingin demokrasi berjalan sehat, partisipatif, dan menghormati suara rakyat,” tegasnya.

Sari juga mengajak generasi muda untuk lebih rapi dalam konsolidasi dan tidak terjebak pada ego sektoral. Menurutnya, gerakan yang solid dan masif akan lebih efektif mendorong perbaikan demokrasi di Indonesia.

“Anak muda dan gerakan masyarakat sipil perlu lebih sering membangun solidaritas, bukan justru terpecah oleh kepentingan sektoral. Kalau gerakan terorganisir dengan baik, maka perjuangan untuk demokrasi yang lebih sehat bisa benar-benar terwujud,” tambahnya.

FPPI menegaskan, kritik yang sehat dan konsolidasi gerakan yang kuat merupakan jalan bagi anak muda untuk menjaga semangat demokrasi sekaligus menghindari jebakan anarkisme yang justru bisa merugikan rakyat sendiri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *