Kalteng – Di tengah kehidupan masyarakat yang kian modern, kebutuhan akan pendidikan akhlak dan keagamaan menjadi semakin penting. Hal inilah yang menginspirasi Komjen Pol Dedi Prasetyo, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), untuk mendirikan Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) Natabel Jannah di kawasan padat penduduk Komplek Jalan Lamtorogung, Kelurahan Panarung, Kota Palangka Raya.
TPA Natabel Jannah hadir sebagai tempat belajar sekaligus wadah pembinaan rohani bagi anak-anak agar tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berjiwa sosial tinggi. Dengan suasana belajar yang ramah, para santri di bimbing untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Seluruh kegiatan di TPA ini tidak di pungut biaya sepeser pun. Baik pendaftaran maupun biaya bulanan semuanya di tanggung langsung oleh Bapak Pendiri, sebagai bentuk ketulusan dan kepedulian terhadap pendidikan agama bagi masyarakat. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan.
Kami Ingin Agar Anak-Anak Sejak Dini Mencintai Al-Qur’an
Dengan dukungan para ustaz dan ustazah yang sabar dan berdedikasi, para santri mendapatkan pembelajaran mencakup tahsin, tahfiz, adab Islami, doa-doa harian, hingga pembiasaan ibadah. Semua kegiatan di kemas secara menarik dan interaktif, sehingga anak-anak belajar dengan semangat dan kegembiraan.
Hingga kini, sebanyak 85 santri aktif mengikuti pembelajaran di TPA Natabel Jannah. Menurut Ustaz Azizurrahman, selaku pengelola, kehadiran TPA ini merupakan wujud nyata dari upaya membangun generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Qur’ani.
“Kami ingin agar anak-anak sejak dini mencintai Al- Qur’an, memiliki akhlak karimah, dan kelak menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan masyarakat,” ujarnya.
Keberadaan TPA Natabel Jannah Palangka Raya menjadi inspirasi sekaligus teladan bahwa pendidikan agama dapat tumbuh kuat di tengah masyarakat bila di bangun dengan niat tulus dan keikhlasan. Dari tempat sederhana inilah, semangat membangun generasi Qur’ani terus menyala untuk masa depan yang lebih beriman dan berakhlak.