Jakarta – Ketua Permasta (Persatuan Mahasiswa Nusantara) Riswan menegaskan bahwa dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional (harkitnas), Permasta tidak akan melakukan aksi turun ke jalan. Karena pada prinsipnya dalam memperingati harkitnas, momentum ini masih cukup penting untuk diperingati setiap tahun. Kebangkitan Nasional menurut Riswan dapat menjadi wadah untuk merefleksikan keadaan bangsa, mengevaluasi program-program yang telah dijalankan pemerintah, serta mengingatkan bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi.
Dalam momen hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2025 yang berdekatan dengan tanggal 21 Mei, dimana memperingati hari Reformasi sehingga banyak aktivis dan mahasiswa turun ke jalan untuk memperingati hari besar tersebut.
Ketua Permasta juga menyarankan kepada sesama mahasiswa yang hendak melaksanakan aksi hendaknya mengedepankan kondusivitas dan ketertiban. Ia juga berharap aksi yang dilakukan nantinya sesuai norma dan aturan hukum yang berlaku , serta jangan ada lagi provokasi antara massa aksi dan aparat penegak hukum yang sengaja dibuat adu domba oleh orang yang tidak bertanggungjawab, sehingga ketika aparat penegak hukum bertindak mereka justru yang disalahkan.
“Dalam melakukan aksi, hal-hal yang dilakukan kawan-kawan mahasiswa yakni menyampaikan pendapat dengan baik, tetapi belakangan ini banyak sekali pemberitaan tentang aksi yang mengarah pada vandalisme dan anarkis yang tidak sesuai dengan aturan berlaku dalam penyampaian pendapat dimuka umum”, ungkap Riswan di Jakarta, (Selasa, 20/05/2025).
Ia menambahkan untuk mewujudkan kebangkitan nasional yang hakiki tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja, masyarakat juga wajib memberikan kontribusi dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.
“Saya harap kita sudah dewasa dalam berdemokrasi , jadi marilah kita jaga persatuan dan kesatuan demi tanah air tercinta”, ajak Riswan.