Presiden Partai Buruh: Aksi 28 Agustus Bukan untuk Ditunggangi, Anarko & Mahasiswa Minggir!

Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menegaskan bahwa aksi buruh yang akan digelar pada 28 Agustus 2025 adalah murni perjuangan buruh dan bukan ajang kerusuhan.

Dalam seruannya, Said Iqbal meminta kelompok lain seperti BEM, mahasiswa, pelajar, maupun anarko untuk tidak ikut bergabung, apalagi menunggangi aksi buruh dengan tindakan provokatif.

Bacaan Lainnya

“Saya Said Iqbal, Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh. Dengan ini menyerukan kepada seluruh buruh di Indonesia, khususnya anggota KSPI, koalisi serikat pekerja, dan Partai Buruh di 38 provinsi. Aksi 28 Agustus harus damai, tertib, tanpa kekerasan. Ini perjuangan suci, anti-kericuhan, anti-bullying!” tegasnya.

Dalam aksinya, buruh membawa 6 tuntutan utama, yakni:

1. Kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5%–10,5%.
2. Stop PHK massal dan hapus outsourcing.
3. Reformasi pajak yang lebih adil bagi buruh dan rakyat.
4. Menolak revisi UU Ketenagakerjaan yang dinilai merugikan buruh.
5. Mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan.
6. Revisi UU Pemilu yang lebih berpihak kepada rakyat pekerja.

Said Iqbal juga menegaskan bahwa buruh tidak akan tinggal diam jika aksi damai mereka dicederai kelompok perusuh.

“Kami mohon, jangan bergabung! Ini murni isu buruh, murni gerakan buruh. Kawan-kawan anarko, jangan coba-coba mengganggu aksi kami. Jika ada yang melakukan kekerasan, kami akan lawan,” pungkasnya.

Aksi nasional pada 28 Agustus 2025 diharapkan berlangsung damai, teratur, dan menjadi momentum bersejarah bagi buruh dalam memperjuangkan hak-haknya tanpa harus menimbulkan kerusuhan.

Pos terkait