KH. Embay Ingatkan Umat Islam: Jangan Terpecah Belah karena Perbedaan

Banten – Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar, KH. Embay Mulya Syarif, menyerukan pentingnya menjaga persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) dan kebersamaan pasca-Ramadan. Dalam pesannya, beliau mengingatkan umat Islam untuk mengimplementasikan nilai-nilai puasa, seperti pengendalian hawa nafsu, tutur kata yang baik, serta sikap peduli sesama.

“Pada momentum yang amat membahagiakan ini, pasca kita melaksanakan ibadah puasa Ramadan sebagai latihan, mari kita amalkan hasilnya di bulan Syawal dengan mengendalikan nafsu, berkata baik, dan saling peduli,” ujar KH. Embay Mulya Syarif, hari ini.

Bacaan Lainnya

Tokoh Ulama Banten ini menekankan bahwa seluruh manusia berasal dari keturunan Nabi Adam AS, sehingga umat Islam harus menghindari saling mencaci dan memaki.

“Tuhan kalian Esa, ayah kalian satu, kalian dari Adam, dan Adam dari tanah. Setiap mukmin adalah bersaudara, karena itu kita haram sesama umat Islam itu saling mencaci, saling memaki. Karena pada dasarnya seluruh manusia itu diciptakan oleh Allah dalam keadaan mulia,” tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, mari bersama-sama di momentum pasca Ramadan di bulan syawal, setelah merayakan Idul Fitri ini, tetap menjaga kondusifitas untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.

“Yaitu persaudaraan yang diajarkan oleh Islam bahwa semua manusia di muka bumi ini, tidak ada yang keturunan teori Darwin. Tapi semuanya adalah dari keturunan Nabi Adam AS,” jelasnya.

Selain itu, KH. Embay juga mengajak masyarakat merawat kebhinekaan Indonesia dimana bangsa Indonesia itu terdiri dari 200 lebih kerajaan, 700 bahasa daerah, ribuan suku, terpencar-pencar di 17 ribu pulau, berbeda agama, berbeda adat dan beda budaya, kita bisa bersatu.

“Karena kita disatukan hatinya oleh Allah SWT, mari kita jaga, kita rawat kebhinekaan ini karena ini merupakan perintah Agama,” pungkasnya.

Seruan ini KH. Embay tersebut menyoroti polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered, dan Kyai Embay mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan Islam pasca Idul Fitri.

Pos terkait