Dirgayuza Tegaskan SMA KTB Jadi Jalan Menemukan Generasi Paling Cerdas

Jakarta – Asisten Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan, Dirgayuza Setiawan, menegaskan bahwa pembukaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah dalam melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaring dan mendidik anak-anak paling cerdas dari seluruh pelosok Indonesia.

Menurut Dirgayuza, Presiden memberi perhatian besar pada pembangunan sumber daya manusia unggul sejak usia muda melalui pendekatan lintas sektor dan lintas lembaga.

Bacaan Lainnya

“Presiden menekankan bahwa dari 287 juta rakyat Indonesia, setidaknya satu persen memiliki kecerdasan tinggi. Tugas negara adalah menemukan mereka di mana pun mereka berada, dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan terbaik melalui dukungan penuh negara,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa inisiatif Polri melalui SMA Kemala Taruna Bhayangkara, yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) dan Akademi Kader Bangsa (AKB), merupakan model sinergi ideal antara lembaga negara dan sektor pendidikan nonstruktural. Program ini menjadi bukti bahwa pembangunan manusia unggul bukan hanya tanggung jawab satu kementerian, melainkan gerakan nasional bersama.

“Bapak Presiden ingin agar setiap rupiah dari hasil efisiensi dan pengembalian aset negara digunakan untuk membangun masa depan bangsa — termasuk memperkuat dana abadi pendidikan seperti LPDP dan mendukung sekolah unggulan seperti KTB. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak cerdas Indonesia yang tertinggal hanya karena faktor ekonomi,” tambah Dirgayuza, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina YPKBI.

Lebih lanjut, Dirgayuza menegaskan bahwa kolaborasi Polri dan YPKBI ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan nasional ditopang oleh manusia unggul yang berilmu, berkarakter, dan berjiwa pengabdi.

“Inilah esensi kebijakan Presiden: mencari, mendidik, dan menumbuhkan kader terbaik bangsa agar kelak mereka menjadi pemimpin, ilmuwan, dan inovator yang membawa Indonesia berdiri sejajar dengan negara maju,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., menegaskan bahwa berdirinya SMA KTB merupakan hasil dari proses panjang, kajian mendalam, dan semangat kolaboratif lintas pihak, termasuk Polri, YPKBI, dan AKB.

“Berdasarkan arahan Bapak Kapolri, tim penyusun konsep sekolah unggulan telah melakukan kajian dan studi komparatif untuk menyusun model sekolah yang mampu mengintegrasikan pendidikan akademik dan karakter kebangsaan. Setelah melalui proses panjang, SMA Kemala Taruna Bhayangkara kini berdiri dan beroperasi sebagai hasil kerja keras serta sinergi dari berbagai pihak,” ujar Wakapolri.

Ia menegaskan bahwa perjalanan menuju terwujudnya sekolah ini membuktikan bahwa setiap tantangan memiliki solusi dan setiap kesulitan melahirkan kemudahan.

“SMA KTB adalah simbol semangat pantang menyerah, bukti bahwa kolaborasi yang kuat dapat melahirkan hasil luar biasa. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja maksimal dalam menemukan anak-anak berbakat dari seluruh penjuru negeri,” lanjutnya.

Wakapolri juga menjelaskan bahwa hasil rekrutmen angkatan pertama akan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan SPMB angkatan kedua, dengan peningkatan pada kualitas seleksi dan sistem penilaian. Ia menambahkan, proses seleksi tahun ini akan menggunakan standar internasional yang mencakup Tes Potensi Akademik (TPA), IELTS Bahasa Inggris, dan Leaderless Group Discussion (LGD) untuk mengukur kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan bahasa asing calon siswa.

Selain itu, Dedi Prasetyo menyoroti pentingnya investasi jangka panjang pada sektor pendidikan sebagai kunci kemajuan bangsa.

“Belajar dari Jepang dan Singapura, kita tahu bahwa human capital adalah investasi jangka panjang. Dibutuhkan 20 hingga 30 tahun untuk mencetak generasi unggul yang siap memimpin. SMA KTB akan menjadi bagian dari proses panjang itu,” jelasnya.

Ia juga mencontohkan sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara, di mana kontribusi alumninya terhadap negara mulai tampak setelah dua dekade.

“Kami berharap hal serupa terjadi pada SMA KTB. Dua atau tiga dekade ke depan, dari sinilah akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter kuat, berintegritas tinggi, dan memiliki kecakapan global,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Wakapolri menekankan bahwa nilai-nilai khas bangsa harus ditanamkan sejak dini kepada seluruh bibit unggul yang terpilih.

“Dalam pelaksanaan SPMB tahun ini, kami berharap dapat kembali menjaring satu persen anak terbaik Indonesia. Dengan komitmen dan kesungguhan, Indonesia mampu mencetak generasi penerus unggul yang akan memimpin masa depan bangsa,” pungkasnya.

Pos terkait